Tipe bangunan pada Pemukiman Tradisional Madura
Atap Trompesan
Atas Pegun dan Atap Pacenan
Langghar
Langghar atau langgar berada di ujung barat (kiblat), merupakan bangunan ibadah keluarga. Berfungsi sebagai pusat aktivitas laki laki yaitu transfer nilai religi kepada juniornya, sebagai tempat bekerja pada siang hari, tempat menerima tamu, tempat istirahat dan tidur bagi laki laki, serta dipakai untuk melakukan ritual keseharian dan juga sebagai gudang hasil pertanian (Mansurnoor, 1990). Berukuran relatif kecil dibandingkan dengan rumah, berstruktur panggung dengan tiang-tiang kayu atau bambu setinggi 40-50 cm. Sangger atau lantai terbuat dari bambu, kayu ataupun perkerasan bila tidak berstruktur panggung. Memiliki dinding belakang, kanan dan kiri. Bentuk atap jadrih, tajuk, bahkan trompesan. Bahan dinding terbuat dari bambu, kayu atau tembok. Penutup atap dari daun sampai dengan genteng. Semua ini tergantung kepada kemampuan ekonomi pemiliknya. Tiang penyangga bisa empat bisa juga delapan. Bahan utama bisa dari kayu, bisa juga bambu yang kuat, atau biasa disebut parreng tongga’an.