Sejarah dan Makna Pemugaran Masjid Agung Bangkalan

Bagian muka yang seluruhnya berlantai dua (kelder) untuk menghemat biaya hanya samping kanan – kiri yang berlantai dua, sedang di tengah dibangun joglo.

Demikian juga setelah awal kepemimpinan Bupati Abd. Kadir melanjutkan menyelesaikan tahapan ke IV dan pada hari Jum’at 12 Jumadil Akhir 1409 H tanggal 20 Januari 1989 memulai pekerjaan tahap ke V dengan mengerjakan Wing sebelah Selatan atau kanan.

Dalam pengumpulan dana juga mengalami hal yang sama sehingga pekerjaan tersendat-sendat dan akhirnya dicari terobosan dengan memberikan mandat penuh kepada Drs. H. Hoesein Soeropranoto/ketua kehormatan Yayasan Ta’mirul Masjid Jami’ Kota Bangkalan ini (sesuai dengan keputusan Rapat antar Bupati, Panitia Pembangunan dan Yayasan Ta’mirul Masjid tanggal 12 Agustus 1990 di kantor PT. Imaco Surabaya/PT. Rajawali Nusantara Indonesia).

Selanjutnya gambar “maket” dari pemugaran Masjid tersebut disyahkan oleh Bupati Bangkalan (Abd. Kadir) para Ulama yang diwakili oleh Ketua Yayasan (KH. Loethfi Madani) sesepuh masyarakat Bangkalan (R. Pd. Muhammad Noer dan RP. Mahmoed Sosrodiputro) dan Badan Pelaksana Yayasan Pendidikan Kyai Lemah Duwur MKGR Bangkalan, Drs. Marie Muhammad dan Drs. H. Hoesein Soeropranoto. Sedang pekerjaan pemugaran mulai dilaksanakan tanggal 28 Oktober 1990 dan dapat diselesaikan ddlam waktu 2 bulan lebih cepat dari yang direncanakan selama 9 bulan.

Responses (2)

  1. Saya ingin tahu lebih detil karena saya masih keturunan dr raja bangkalan nenek saya r.a mariyam putri dr raja bangkalan katanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.