Berdasarkan data statistik Tahun 2010 (Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sumenep dan Perum Perhutani KPH Madura di Pamekasan), hasil produksi komoditas perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Sumenep sangat bervariatif. Untuk produksi tanaman perkebunan rakyat, jumlah produksi tertinggi adalah kelapa yaitu 35.068,66 ton dengan luas lahan 50.059,06 Ha. Sedangkan untuk produksi tembakau sebagai komoditas primadona bagi petani Kabupaten Sumenep pada khususnya secara kuantitas mengalami penurunan sebesar 39,10 % dari tahun sebelumnya. Tanaman tembakau sebagai komoditas favorit dikenal sebagai daun emas yang dapat merubah perilaku dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani tembakau. Luas lahan tembakau pada tahun 2010 10.377,94 Ha, dengan jumlah produksi sebanyak 2,917.62 Ton.
Perikanan, Berdasarkan estimasi produksi, potensi sumber daya ikan di perairan laut Kabupaten Sumenep mampu menghasilkan per tahun sebesar 50.000 km2 x 4,58 ton = 22.000 ton per tahun. Sedangkan menurut estimasi potensi sumber lestari dihitung 60 % dari jumlah potensi yang ada atau 60% x 229.000 ton = 137.400 ton per tahun. Perkembangan produksi perikanan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani nelayan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha yang berorientasi pada agrobisnis. Produksi perikanan yang dicapai kabupaten Sumenep pada tahun 2009 untuk perikanan laut mencapai 44.900,2 ton per tahun atau 32,68 % dari potensi lestari (mengalami peningkatan sebesar 10.09 % dari tahun sebelumya) dengan nilai produksi Rp. 169.553.210.000,-.
Peternakan, Populasi ternak besar di Kabupaten Sumenep terbesar dan spesifik adalah sapi. Terbukti pada tahun 2010 populasi sapi sekitar 249.073 ekor (mengalami peningkatan 98,61 % dari tahun sebelumnya) masih dikelola secara tradisional yaitu sebagai ternak kerja, penghasil pupuk kandang, kegemaran dan untuk tabungan. Keunggulan sapi Madura khususnya sapi Sumenep dengan daerah-daerah lain di Pulau Madura dimana jenisnya adalah sama yaitu :
- Tahan terhadap penyakit spesifik, mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap kondisi alam yang kurang baik.
- Mempunyai respon yang baik terhadap perbaikan pakan melalui peningkatan protein maupun energi pakan yang ditujukan dengan pertimbangan bobot badan optimal.
- Mempunyai tipe sapi potong dan kualitas daging yang baik.
Populasi ternak selain sapi yang banyak dipelihara oleh masyarakat Sumenep khususnya masyarakat kepulauan di Kecamatan Arjasa, Kangayan, dan Sapeken adalah kerbau. Populasi ternak besar lainnya adalah kuda. Populasi ternak kecil yang banyak dipelihara di Kabupaten Sumenep pada tahun 2010 adalah kambing, domba, dan kelinci. Sedangkan untuk ternak unggas yaitu ayam kampung, ayam ras, itik dan entok.
Industri, Pertumbuhan dan perkembangan jumlah industri di Kabupaten Sumenep sangat ditentukan oleh perkembangan dan pertumbuhan 4 macam industri meliputi industri gas alam; industri besar/kimia/berat, industri kecil dan industri besar, maupun industri logam berat tidak terdapat di Kabupaten Sumenep. Yang ada di Kabupaten Sumenep hanya industri kecil dan kerajinan yang menyerap tenaga kerja tidak begitu banyak. Industri kecil terdapat di Kabupaten Sumenep mampu menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 797 orang, dengan nilai produksi secara keseluruhan sebesar Rp. 18.188.100.000,- dengan nilai investasi sebesar Rp. 62.124.563.000,-.
Pemerintahan
Sebelum Indonesia Merdeka, wilayah kabupaten Sumenep diperintah oleh seorang Adipati (Raja/Rato:menurut konteks masyarakat lokal Sumenep) dibawah daerah kekuasaan kerajaan-kerajaan besar yang pernah menguasai nusantara, antara lain, Kerjaan Singhasari, Kerajaan Majapahit, dan Kerajaan Mataram. Wilayah kekuasaan Kadipaten Sumenep meliputi hampir seluruh wilayah Madura, beserta kepulauan di sekitarnya. Berikut daftar Adipati yang memerintah di Sumenep dari tahun 1269 hingga tahun 1929
Julukan dan Semboyan
Sumenep sendiri memiliki semboyan “Sumekar”, akronim dari “Sumenep Karaton”. Makna kata Sumekar sendiri ialah senantiasa berkembang (mekar) yang sesuai dengan perkembangan revolusi nasional yang terus berkembang “in the rising deman” demi terwujudnya cita-cita Pancasila . Untuk kepentingan pengenalan pariwisata Sumenep, Sumenep sendiri mempunyai slogan The Heart of Purity,Selain itu Sumenep juga memiliki beberapa julukan, antara lain Bumi Sumekar, Kota Seni Budaya, Kota Wisata, “Jogjanya” Madura dan Pulau Cukir untuk julukan Kepulauan Kangean