El Er Iemawati
Gugusan kepulauan Madura dikenal sebagai daerah dengan alam yang miskin dan perekonomian yang minus. Daerah semacam ini dicap tidak mungkin memiliki kegiatan kesenian dibandingkan dengan pulau tetangganya, yaitu Jawa. Ternyata anggapan tersebut sangat keliru, karena suku bangsa Madura memiliki kekayaan karya seni yang sangat fenomenal.
Kekayaan karya seni Madura tersebut dibangun dari unsur-unsur seni sebagai wujud dari nilai-nilai Ilahiyah. Hal itu tidak terlepas dari peran para mubaligh di masa lampau, yang menjadikan kesenian sebagai media dalam berdakwah.
Tak dapat dipungkiri bahwa peran para wali (Wali Songo), dalam mengislamkan masyarakat nusantara dari paham paganisme menuju paham monothoisme (syahadah) adalah hasil maksimal yang dicapai melalui media kesenian. Sehingga bangsa Indonesia sekarang ini (2003) yang berjumlah lebih dari 200 juta, hampir bisa dikatakan 90 % diantaranya mengaku ber-agama Islam.Seni pertunjukan lebih dikenal di tengah-tengah masyarakat tradisional, hal ini disebabkan masyarakat awam lebih suka pada budaya menonton. Misal topeng, para penganut animisme dan Hinduisme pada masa lampau mempergunakannya sebagai perantara/media untuk berhubungan dengan alam gaib, dengan penguasa alam lain, dengan roh-roh nenek moyang.