Tantangan Budaya Madura di Era New Media

Citra Madura harus sesuai dengan potensi masyarakat di empat kabupaten yang berbeda. Setiap kabupaten mempunyai ciri khas dan keunikan yang berbeda, sehingga citra Madura adalah representasi dari potensi budaya di setiap kabupaen di Madura. Citra menurut Kotler salah seorang yang ahli dalam bidang marketing menjelaskan bahwa seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu obyek (1997: 208).

Keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh setiap orang dalam melihat satu obyek berbeda-beda. Hal ini dipertegas dengan pendapat Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto yang mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan. Kesan ini diciptakan secara sengaja dari suatu obyek, positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu asset terpenting dari suatuperusahaan atau organisasi, atau dalam istilah lain disebut favourable Opinion(Soleh S & Ardianto. E, 2003: 111-112 ). Perusahaan dalam konteks ini dikorelasikan dengan kabupaten, sehingga citra kabupaten akan mempengaruhi masyarakat yang ada di dalamnya.

Adapun macam-macam citra atau image terbagi dalam lima citra, antara lain :

  1. Citra Bayangan

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga kitapun percaya bahwa orang-orang lain juga memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri kita. Sama halnya dengan citra Madura yang diaangap oleh masyarakat Madura yang islami, penuh dengan toleransi, tata karma yang tinggi dan bersahabat. Citra bayangan yang positif di pulau Madura dapat menjadi blunder bagi masyarakat Madura itu sendiri. Nilai yang terlalu positif akhirnya dapat menjadikan wilayah tersebut tidak mau menerima saran dan kritik dari orang luar di Madura.

  1. Citra yang Berlaku

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak- pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini cenderung negatif bagi masyarakat yang tidak mau menerima saran dan kritik untuk lebih berkembang, tetapi bagi masyarakat yang terbuka citra yang berlaku cenderung positif untuk perkembangan daerah atau kabupaten.Orang Madura yang dipersepsikan oleh masyarakat luar Madura yang keras, suka carok, rawan kriminal, dan menang sendiri adalah citra yang berlaku di masyarakat. Persepsi masyarakat di luar orang Madura itulah yang menjadi point central untuk berbenah diri dan menerima masukan untuk menjadi Madura yang lebih eksotis dan popular di tingkat nasional dan internasional.

  1. Citra Harapan

Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra yang diharapkan lebih baik atau le­ bih menyenangkan dari pada citra yang ada, walaupun dalam kondisi tertentu, citra yang terlalu baik juga merepotkan. Na-mun secara umum, yang disebut sebagai citra harapan itu me-mang sesuatu yang berkonotasi lebih baik. Adanya keinginan untuk menjadi Madura yang lebih baik membawa citra Ma-dura ke tingkat global. Tidak hanya dikenal dengan Madura yang keras, namun Madura yang mempunyai banyak budaya yang tidak kalah eksotisnya dengan Negara lainnya. Citra harapan masyarakat Madura menjadikan Madura go public.

  1. Citra Perusahaan

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubunganindustri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggungjawab sosial.

Perusahaan dalam hal ini adalah daerah atau kabupaten, tepatnya di pulau Madura dengan empat kabupaten yang ada di dalamnya. Citra Madura tidak hanya tergantung dari pemerintah kabupaten saja, namun yang lebih penting juga ada di masyarakat atau orang Madura. Keramah-tamahan orang Madura dalam menerima tamu atau turis dari luar Madura adalah salah satu hal yang oenting dalam membuat kemudian meningkatkan citra harapan Madura. Pelayanan yang baik, ramah, dan kenyamanan yang itnggi bagi tamu dan wisatawan asing akan berdampak kepada stabilitas ekonomi di Madura.

  1. Citra Majemuk

Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai. Masing- masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusaha­ an boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya. Untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, variasi citra itu harus ditekan seminim mungkin dan citraperusahaan secara keseluruhan harus ditegakkan, dengan cara mewajibkan semua karyawan mengenakan pa­ kaian seragam, menyamakan jenis dan warna mobil dinas, bentuk tagline yang khas, symbol-simbol tertentu, dan seba­ gainya­.

Madura harus mempunyai citra majemuk yang berbeda namun ada satu kesamaan atau cirri khas dalam meningkatkan citra Madura. Empat kabupaten yang berbeda citranya, mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep harus menyatu citranya dengan citra Madura yang go public. Bang­ kalan dengan tagline kota salak, Sampang dengan kota bahari, Pamekasan dengan gerbang salam, dan Sumenep dengan kota budaya. keempat tagline yang berbeda-beda di empat kabupaten yang ada di Madura, namun harus sesuai dengan visi dan misi Madura secara keseluruhan, yaitu Madura go public.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.