4. Kawasan komplek kuburan Kanjeng Kiai Raden Adipati Suroadimenggolo, Bupati Semarang dan mertuanya Sultan Abdurrahman.
5. Kawasan kuburan Raden Adipati Pringgoloyo, sebagai Patih pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo dan Sultan Abdurrahman.
6. Kawasan kuburan Raden Tjakrasudibyo seorang pensiunan Patih Sumenep.
7. Kawasan kuburan Raden Wongsokoesumo.
Pada pintu gerbang kawasan induk atau pada blok II, dibagian belakangnya ada bangunan berbentuk seperti warana tertulis prasasti tulisan dan bahasa Arabdan-Jawa kuno, yang terjemahannya antara lain sebagai berikut:
“Adapun setelah memuji kepada Allah SWT atas karuniaNya dan mengucap syukur atas segala limpahan rahmatNya, maka sesungguhnya bagi orang yang berpegang teguh kepada agarna Allah yakni : Sultan Pakunataningrat, Raja di Negeri Surnenep, apa-apa yang diharapkan dan ayahnya Panembahan Natakusuma semoga Allah menyelimuti dengan rahmat-Nya dan semoga Allah memasukkan ke surga.
Sultan Pakunataningrat telah melaksanakan wasiat beliau yang disimpan rapi hirigga berakhir kekuasan beliau dengan membuat sebuah bangunan Kubah baginya, dan agar ayahnya dikuburkan didalam Kubah tersebut.
Bahwa beliau Rahmatullahi Ta’ala sebelum wafatnya, sungguh telah melihat Kubah itu, selama tiga tahun. Di waktu beliau melihatnya, merasa senang dan nampak dengan wajah yang berseri-seri, sepertinya beliau melihat dirinya sendiri berada pada hari kebangkitan dan hari kiamat.
Dan Kubah mulai dibangun oleh Sultan Pakunataningrat pada tanggal 10 Rajab 1227 Hijriyah, sedang beliau wafat pada hari Senin Rabiul awal tahun 1230 Hijriyah dan disemayamkan ditengah-tengah Kubah itu.
Ya ALLAH berikanlah tambahan rahmat-Mu kepadanya dan kumpulkanlah bersama kebaikan-kebaikannya (Wassaabiku wassaabikun ulaikal muqarrabin fi jannatin na’iem), ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya pekerjaan Kubah pada waktu itu belum selesai atau sempurna untuk memperbagus, termasuk juga pintu masuknya belum selesai.
Kemudian Al Mu’tasimu billahi SWT bersungguh-sungguh menyempurnakan pekerjaan tersebut dengan pertolongan dan Allah, seperti Ia perisai yang baik untuk menutupi dan yang berdiam diri. Penyelesaian akhir pekerjaan Kubah itu dan pekerjaan termasuk memperbagus dan memperluas, agar indah dan bagus dipandang pada tahun 1233 Hijriyah. Semoga sebaik-baiknya Sholawat dan Salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW”.
Disamping pintu gerbang bagian utara kanan dan kiri ada lagi prasasti berbentuk kura-kura tanpa ekor menghadap keatas, yang bertulis dalam bahasa Arab dan Jawa kuno terjemahannya sebagai benikut: