Namun tradisi ini sering luput dari perhatian para peneliti. Mungkin saja tradisi ini dianggap cukup sepele dan biasa-biasa saja. Padahal, ater -ater ini adalah salah satu kegiatan atau ritual budaya yang membuat banyak orang menyimpulkan bahwa masyarakat Madura adalah ma syarakat yang ramah, dermawan, komunikatif, baik hati, dan memiliki solidaritas yang tinggi pada sesama.
Pada momen hari raya keagamaan seperti lebaran, ater-ater ini menemukan momennya yang cukup signifikan. Hampir setiap orang masya rakat Madura melakukannya. Mereka tidak seke dar pergi bertamu untuk bersalam-salaman dan bermaaf-maafan. Mereka tidak lupa membawa sesuatu yang mereka makan di rumahnya.
Pada momen lebaran, ater-ater biasanya didominasi oleh mereka yang sedang bertuna ngan. Rasanya tidak pas jika ater-ater pada sa nak saudara di hari raya, jika tidak bersama-sa ma tunangan. Tidak jarang, budaya ater-ater ini dijadikan wahana bagi seseorang untuk memper kenalkan tunangannya pada tetangga atau ke luarganya yang lain.
Akulturasi Budaya
Tradisi yang telah turun menurun ini lahir dari relung kebudayaan masyarakat Madura yang cukup dalam. Jika bertemu dengan sesepuh Madu ra, lalu ditanya tentang ater-ater, kurang lebih mereka akan menjawab bahwa hal itu dilakukan agar saudara atau tetangganya dapat hidup dan merasakan nikmatnya makanan seperti yang telah dia makan. Terlebih, mereka terkadang akan menja wab agar tidak punya hutang rasa. Bagi mereka, ketika tetangga atau sanak saudara mencium aro ma masakan dari dapur kita berarti kita telah memi liki “hutang” pada mereka hingga kita dapat meng hantarkan sebagian makanan tersebut pada mere ka.
disitu tidak dijelaskan budaya TER ATER itu tidak dijelaskan dilaksanakan pada saat apa. di kapung saya budaya itu dilakukan pada saat menjelang bulan puasa, hari raya idul fitri atau hari raya idul adha. (H-1) perayaan.
Tradisi ter-ater bisa dilakukan setiap saat, khususnya pada peringaran tertentu; hari besar keagamaan, kelahiran, kematian, hajatan, atau peristiwa lainnya, bahkan ketika seseorang nanggap perkumpulan pengajian, ter-ater juga menjadi bagian dari kegiatan tersebut.