Makanan yang disebut dengan jajan bastaan (biasanya disebut dengan jajan bastaan racek petto’atau terdiri dari tujuh macam kue yang dilumuri dengan gula dan nama kue tersebut disesuaikan dengan bentuknya. Bahan dari kue tersebut adalah palotan atau ketan dan tellor atau telur. Jajan bastaan 7 macam dimaksudkan 7 macam sifat manusia yang harus dijaga agar selamat di dunia dan akhirat. Ketujuh sifat itu adalah; sombong, tamak, kikir, takabbur, suka bergunjing, suka mengganggu, malas. Kue dan lauk yang dibawa menuju rumah mempelai wanita ini diletakkan dalam satu wadah yang ditempatkan dalam satu tandhu yang diusung oleh empat orang laki-laki dengan diiringi oleh tabuan saronen, gendhung, dan gempa’.
Pada serambi depan rumah mempelai wanita disediakan sebuah tugas untuk mempelai pria yaitu ngekka’sangger. Ngekka’ berarti merajut, menyusun bilah-bilah bambu menjadi satu sehingga bisa dipakai untuk alas kasur di ranjang yang disebut sangger. Adapun arti dari tugas ituadalah:
- Pernikahan bagi masyarakat di sana bukanlah merupakan pertautan kedua mempelai, melainkan masuknya pengantin pria dalam keluarga besar sang istri. Gambaran dalam sangger yang terbuat dari bilahbilah bambu yang tersusun rapi dalam satu ikatan dan tahan dalam menghadapi tantangan hidup.
- Pernikahan itu bukan hanya pertautan dua manusia laki-laki dan perempuan tapi dalam arti yang lebih luas lagi yaitu pertautan dua keluarga besar kedua mempelai sehingga menjadi satu kesatuan ikatan kekerabatan
- Mendidik atau sebagai pembelajaran bagi pengantin pria agar selalu arif, tertib, dan memegang sopan santun serta sabar seperti halnya rangkaian sangger.
Pangantan Arak
Proses ini bertujuan untuk memberitahukan pada seluruh warga bahwa mereka telah menjadi suami istri yang sah. Proses ini telah melibatkan banyak orang karena pangantan arak ini pelaksanaannya seperti karnaval. Urutan dari pangantan arak ini sebagai berikut: