Politik memiliki artian sebagai cara untuk mencapai masyarakat yang lebih baik1. Namun politik juga sering didefinisikan sebagai suatu cara untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dengan cara apapun dan bertujuan untuk menguasai. Sedangkan orang yang terjun kedalam politik disebut sebagai politikus. Politik sudah sering digunakan oleh banyak orang, terutama untuk orang-orang yang menginginkan kekuasaan. Namun terkadang politik sering dijadikan alat untuk melakukan penaklukan demi mencapai tujuan tersebut, meskipun memang tercipta masyarakat yang lebih baik tapi sangat disayangkan dalam perjalanannya sering diawali dengan adanya pertumpahan darah.
Pada zaman Jawa Kuna saat itu sudah mulai banyak kerajaan-kerajaan yang berdiri dan karena kerajaan-kerajaan merupakan suatu pemerinahan maka politik sudah sering dilakukan, hal ini terlihat dari bukti-bukti yang menunjukkan adanya hubungan kerjasama antara suatu pemerintahan dengan pemerintahan yang lain. Bahkan politik pada masa itu sudah mulai digunakan untuk melakukan perluasan daerah kekuasaan bagi kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itu baik dengan cara diplomasi ataupun penaklukan dengan peperangan dan kadang digunakan juga untuk mengejar kepentingan perseorangan.
Banyak ide atau yang lebih dikenal dengan nama Arya Wiraraja dapat disebut sebagai seorang politikus yang handal pada zaman Jawa Kuna. Hal ini ditunjukkan dengan bukti-bukti berupa cerita-cerita tentang bagaimana ia membantu orang lain untuk mendapatkan kekuasaan. Seperti contoh bagaimana ia membantu Raja Jayakatwang menaklukkan kerajaan Singasari yang pada saat itu dipimpin oleh Raja Kertanegara2 atau keika ia membantu Raden Wijaya dalam mendirikan kerajaan baru yang dinamakan Majapahit3. Dengan melihat bukti-bukti tersebut dapat dikatakan bahwa Arya Wiraraja sangat berperan penting dalam kegiatan politik kedua kerajaan tersebut meski dengan zaman yang berbeda.
Mengapa ronggolawe memberontak?