Dakwah yang disiarkan oleh Sunan Ampel sudah berpengaruh luas hingga ke pelosok Madura. Berita tentang adanya agama baru yang memberi harapan sudah sekian jauh menggema di sanubari masyarakat. Secara sukarela satu persatu masuk Islam. Tak terdapat suatu paksaan dalam konversi agama ini. Namun magnet Islam sudah terlalu kuat di hati orang-orang Hindu maupun Budha karena dalam Islam terdapat kekuatan cara pandang yang canggih dan baru bagi mereka.
Jejak-jejak perjalanan dakwah Sunan Ampel memang tidak terlalu terekam di Madura secara jelas. Namun dipastikan dakwahnya senantiasa memancing keingintahuan masyarakat Madura, salah satunya dalam kisah Aria Lembu Petteng, putra dari Prabu Kertabumi, Raja Majapahit Brawijaya ke V, yang dikirim ke Sampang untuk menjadi kamituwo.
Mendengar berita “agama baru” itu, Aria Lembu Petteng akhirnya berngkat ke Ampel Delta untuk belajar Islam dan menyatakan memeluk agama Islam dihadapanan Sunan Ampel. Namun disayangkan ia tidak sampai kembali ke Sampang, lantaran kemudian wafat di Ampel pula. Akibatnya anak dan cucunya tidak sempat belajar Islam, tetap menganut agama Hindu.
*****
Lain lagi kisah Cina Muslim di wilayah pesisir utara Sumenep, tepatnya di Pasongsongan. Di daerah ini terdapat sebuah perkampungan yang didiami orang Cina Muslim. Mereka mengklaim sebagai warga keturunan Cina yang masih termasuk santri Sunan Ampel. Konon mereka mendiami Madura sejak zaman maraknya penyebaran dakwah di Jawa melalui tangan-tangan para sunan. Diakui Sumenep sebagai lokasi paling timur Madura yang lebih awal mengalami kemajuan peradaban yang ternyata mempunyai jejak-jejak historis masyarakat Cina yang sudah beragama Islam.