Perkiraan tersebut berdasarkan pada kondisi Madura yang tidak atau kurang memungkinkan perang gerilya, karena daerahnya hampir semuanya datar, sehingga mudah didatangi oleh pihak Belanda. Dan segi ekonomis, alamnya minus, basil buminya hanya cukup dimakan oleh penduduk selama empat bulan.
Tentara Belanda yang berkedudukan di Jawa Timur adalah Divisi I berada di Surabaya, yang didampingi oleh Van der Plas, seorang Islamolog yang pandai berbahasa Madura dan pernah menjabat Gubemur Jawa Timur dalam zaman penjajahan. Ia berusaha mendekati/mengambil hati rakyat Madura umumnya, para Ulama, Kyai dengan pesantrennya pada khususnya.
Dalam kenyataannya, rakyat Madura yang bersatu kompak dengan Tentara Keamanan Rakyat, Kelasykaran, Kepolisian, Mobbrig, dan ALRI menyuguhkan perlawanan yang gilang-gemilang, sehingga waktu tujuh hari jauh terlampaui dan barun setelah tiga bulan dengan susah payah akhirnya Belanda mencapai hasil dapat mcnguasai/menaklukkan Madura seluruhnya.