Rudi melakukan carok karena dia didorong oleh teman-temannya. Karna dorogan dari temanya itulah inseden meregangan nyawa itu terjadi, akhirnya Rudi mendekan dalm penjara akibat perbuatannya. Rudi malakukan bercarok karna dia ingin dipandang sebagai seoranh lelaki yang jentel/jantan. Carok dilakuakn berdasar keinginan dia sendiri, selingkuhan pacar Rudi tidak ada maksud untuk bercarok namun dia hanya ditekan leh keadaan dimana Rudi membabi buta denngan parang yang ia pegang. Kjadian itu tida diinginngan baik oleh lawan Rudi lebih orang lain, atau kedua orang tua mereka.
Sealilagi carok bukanlah budaya sepeti asumsi orang carok hanya sebagian dari kesalapahan presipsi. Dalam carok tidak ada unsur estitik dan eik. Carok hanya sebuah peristiwa yang muncul dari individu dan dikecam secara umum oleh masyarakat umum, Madura khususnya. Masyarakat Madura seperti yang disampaikan guru sewaktu SMA tidak ada istilah carok menjadi budaya madura. Carok dikalim oleh orang sebagai budaya Madura lantaran kebetulan orang Madura ada yang bercercarok namun keberadaan iu bukanlah budaya.
Banyak hal yang bertentangan, jika carok diklaim atau disebut sebagai budaya. Budaya Madura khususnya. Karna orang Madura sendiri tidak mengenal ”menganggap” carok sebagai budaya di Manudura, melainkan sebuah pristiwa biasa, yang tidak ada unsur budaya sedikitpun. Karna Bagaimana pun carok bertentang dengan adat dan kepercayaan orang Madura. Selain itu carok bertentangan dengan prundang-undangan yang berlaku di negara kia indonesia. (Mahmudi)