Bahasa Komunikasi Masyarakat Sapeken

Meski masuk wilayah Madura, tapi sedikit sekali warga yang mengerti Bahasa Madura. Menurut warga, nenek moyangnya mayoritas berasal dari Sulawesi Selatan. Ini terlihat dari bahasa keseharian yang mereka gunakan, yaitu Bahasa Bajo.

Masyarakat di Kepulauan Sapeken, sehari-hari menggunakan multi bahasa, yaitu bahasa Bajo, Mandar, dan Bugis, serta bahasa Madura. Namun bahasa Madura, cenderung kurang banyak dipahami masyarakat setempat. Dan dalam kondisi tertentu pada akhirnya, bahasa komunikasi yang digunakan, yaitu bahasa Nasional, bahasa Indonesia.

Sedang di Sapeken sendiri terdapat sejumlah pulau, selain Pulau Sapeken, antara lain:

Pulau Pagerungan Kecil

Pulau Pagerungan Kecil tidak memperlihatkan keistimewaan di antara beberapa pulau yang ada di sekitarnya. Deretan pohon kelapa yang diselingi pohon-pohon pisang tampak mendominasi jenis tanaman di pulau.

Berada di antara gugusan Kepulauan Sapeken, pulau ini pun tidak termasuk dalam daftar tujuan wisata sebagaimana Pulau Madura yang berada di bagian barat, maupun Pulau Bali yang berjarak 60 mil di bagian selatan. Meski secara administratif pulau ini masuk Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, namun secara geografis keberadaan Pulau Pagerungan Kecil lebih dekat ke Pulau Bali

Namun dari kebersahajaan pulau yang baru dikenal dan dihuni penduduk sejak awal 1910 tersebut, kini telah terukir sebuah momen sejarah baru kemaritiman Indonesia. Di pulau inilah sebuah replika kapal tradisional yang digunakan nenek moyang bangsa Indonesia untuk berlayar sampai ke Afrika Selatan beberapa abad lalu dibuat oleh penduduk setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.