Batik Pamekasan, dari Madura Menembus Dunia

“Modalnya tekun, serta kreativitas yang tidak boleh berhenti untuk menciptakan motif batik yang berbeda dan diminati,” kata Soni. Dengan terus mengembangkan kreativitas model batik yang berbeda, Soni dan sejumlah orang kepercayaannya tidak segan melakukan diskusi sambil mengutak-atik pola batik di sebuah kertas hingga larut malam.

Hasilnya, selain batik lokal yang terus dipertahankan keberadaannya. Sejumlah pola batik beraliran ekspresionis juga banyak dihasilkan. Dia mengatakan, selain batik lokal corak Madura, ia tidak bisa menampik kebutuhan dan minat konsumen yang punya keinginan bervariasi. “Selain pola lokal, kita juga harus bisa memberikan keinginan konsumen lainnya. Misalnya, pola ekspresionis yang mulai banyak disukai,” kata pemilik stan batik di Jalan Pasar, Pamekasan ini.

Selain melayani pesanan partai besar, Soni masih mempertahankan kios miliknya di pasar tradisional. “Itu untuk memenuhi kebutuhan lokal. Mereka yang sempat berbelanja di pasar itu, baik pelancong lokal atau mancanegara,” katanya.(ywn)

Laporan: Tudji Martudji|Surabaya

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.