Masih dalam peringatan Hari Jadi Sunenep ke 744, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI),bekerja sama Dinas Pariwisata, Olah Raga dan Pemuda (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep menyelenggarakan Festival Musik Tong-Tong 2013.
Tong-Tong atau Thong-Thong musik perkusi yang lahir dari musik tradisi Madura itu, dilepas oleh Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, pada Sabtu malam, 30 Nopember 2013, yang kali ini start dimulai di perempatan Jl. Urip Sumoharjo/Jl. A. Yani Sumenep, sebelah barat Kantor PLN Sumenep.
Bupati Sumenep, menyatakan bahwa secara sederhana adanya musik Tong-Tong, pada hakikatnya terkandung nilai-nilai inovasi dan kreasi, karena distu ada kepedulian dan kebersamaan.
“Kita lihat kebersamaan itu, sehingga kami berharap musik yang asli Madura harus dipertahan, dan bahkan harus ditingkatkan, karena didalamnya terkandung nilai-nilai keindahan”, ungkap Bupati Sumenep ketika memberi sambutan pelepasan Festival Musik Tong-Tong 2013.
Selanjutnya menurut Bupati Sumenep, kesenian dan kebudayaan Madura tidak boleh tereleminasi dari banyak hal kebudayaan yang lain. Untuk tambahnya, setiap tahun FKKPI bersama pemerintah Sumenep, selalu menyelenggarakan musik tradisi Madura ini.
Festival Musik Tong-Tong yang juga populer dikenal sebagai Musik Ul-Daul, atau Musik Dhaul ini diikuti 25 peserta dari penjuru Madura, tampaknya sambutan antusias meriah dari masyarakat Sumenep. Semua ruas jalan disepanjang rute festival dipadati oleh pengunjung, sehingga tampak kemacetan semua jalan disekitar rute.
Banyak pihak menyayangkan pengaturan lalu lintas tidak diatur sedemikian rupa, bahkan tidak tampak petugas keamanan yang mengatur sudut-sudut jalan, sehingga kesemraturan pengunjung terjadi di sejumlah tempat.
Meski demikian, masyarakat Sumenep terobati oleh hiburan yang menarik, walau hanya satu tahun sekali (syaf anton/Lontar Madura)