Pada masa penjajahan, ulama tidak hanya dituntut menyebarkan ajaran Islam. Ulama juga menjadi laskar pejuang dalam mengusir penjajah dari Pulau Garam. Hal itu juga dilakukan KH Abi Sudjak. Selain dikenal sebagai pejuang, dia tercatat sebagai pendiri Nadhlatul Ulama (NU) pertama di Sumenep.
Almarhum KH Abi Sudjak sangat dikenal di kalangan masyarakat Sumenep. Lebih-lebih kaum nahdliyin. Dia merupakan sosok ulama ahli Tarekat Alawiyah yang juga tokoh NU pertama di kabupaten ujung timur Madura.
Kediaman Kiai Sudjak tidak jauh dari Kota Sumenep. Sebab, masih berada di wilayah perkotaan, tepatnya di daerah perbukitan di Dusun Banasokon, Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep.
Setibanya di lingkungan pesantren, media ini sempat kebingungan. Sebab, tidak ada satu orang pun di daerah itu. Kali pertama berucap salam, tidak ada yang merespons. Selang beberapa menit, jawaban salam terdengar dari dalam rumah yang menghadap selatan. Tak lama kemudian, Azizah, 21, cicit Kiai Sudjak keluar menemui media ini.
Tak lama kemudian, ibunda Azizah, Sri Kurnia, 35, juga menemui media ini. Sri Kurnia menjelaskan, Kiai Abi Sudjak lahir di Sumenep pada 1885 Masehi dan wafat pada 1948. Mengenai bulan dan tanggalnya, dia mengaku tidak tahu. Sebab, tidak ada catatan yang menulis mengenai hal itu.