Alawy pernah terlibat pada Partai Bintang, adalah keyakinannya bahwa politik hukumnya fardu ain alias wajib bagi umat Islam. Pada awalnya, KH. Alawy pendukung Nahdlatul Ulama. Kemudian ia selalu berkampanye untuk PPP, karena itulah wadah umat Islam untuk berjuang di bidang politik. Sebab, katanya, salah satu program PPP adalah amar ma’ruf nahi munkar, peluklah kebajikan, dan jauhilah kemungkaran. Meski kemudian ada asas tunggal, semua partai berlandasakan Pancasila, bagi KH. Alawy secara internasional PPP, ya, partai Islam. “Dan secara intern, PPP itu, ya, partainya orang Islam,”
Berpulang ke Rahmatullah
Pria yang akrab dipanggil Ra Izzu ini juga tidak begitu banyak menjelaskan perihal keluhan almarhum sebelum wafat. Dia menyatakan faktor usia yang sudah sepuh yang membuat almarhum tidak bisa banyak beraktivitas dan akhirnya meninggal dunia. Kiai Alawi lahir di Dusun Tenggumung, Desa Karongan, Sampang, pada 1928.
Ulama kharismatik di Pulau Garam, Madura yang berpulang ke Rahmatullah pada hari Senin 10 Nopember 2014 sekitar pukul 16.30 WIB (Syaf Anton/Lontar Madura/dari berbagai sumber)