Perkembangan PDRB di Madura sangat lambat karena sedikitnya industri dan pertanian, yang masih dominan dalam kehidupan masyarakat Madura adalah pertanian lahan kering yaitu pertanian yang bergantung pada hujan.
Tabel 4
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten-kabupaten di Madura 1990 – 1993 Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah)
Sumber: Kantor Statistik Propinsi Jatim 1994
Perilaku Ekonomi
Sebagaimana dinyatakan oleh De Jonge petani-petani sampai saat ini sebagian besar masih subsisten, terutama pada daerah-daerah yang tidak memiliki pengairan teknis. Pada musim kemarau mereka meninggalkan sama sekali tanahnya, mereka memilih pergi ke Jawa untuk mencari pekerjaan. Pada umumnya mereka yang bermigrasi ini tidak mempunyai ketrampilan untuk berkompetisi dalam kehidupan perkotaan, oleh karenanya mereka memasuki sektor jasa/informal yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan. Lagi pula mereka ini berkerja di tempat ynag dituju hanya sementara waktu. Pekerjaan ini bukan merupakan pekerjaan utama.
Keharusan untuk mempertahankan hidup dalam alam yang terbatas serta tekanan-tekanan dari penguasa pada jaman kerajaan dan penjajahan berakibat pada sikap ekonomi Madura yang selalu dapat memanfaatkan tiap peluang yang mempunyai nilai ekonomis, etos kerja semacam ini tetap dimiliki oleh orang-orang Madura sampai saat ini. Namun demikian mereka yang tidak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang cukup, melakukan aktivitas ekonomi tanpa dibekali dengan pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Mereka yang seperti ini berpendirian asal mendapatkan uang dengan halal dengan melakukan usaha tanpa tergantung kepada siapapun sehingga mereka tidak terikat dan juga tidak mau terikat dengan aturan-aturan kepegawaian. Mereka lebih suka bekerja sendiri tanpa bekerja dengan upah mingguan.
Solidaritas di kalangan orang Madura sangat tinggi, hal ini ditunjukkan oleh mereka yang berhasil di Jawa atau tempat lainnya selalu akan mengajak saudara dan teman-temannya melakukan aktivitas bersama-sama, setidak-tidaknya memberikan informasi kepada mereka. Pola aktivitas di pertanian masih sangat kental di kalangan orang Madura terutama bila mereka berada di perantauan, oleh karenanya bila mereka berhasil maka mereka akan mengajak saudaranya atau teman-temannya untuk bersama-sama melakukan aktivitas ekonomi.