Madura Masa Lalu Kini dan Masa yang Akan Datang (2)

Sebagian besar mereka yang dibesarkan di pulau Madura pernah mendapatkan sentuhan para Kyai baik di pondok-pondok pesantren ataupun di tempat pengajian. Oleh karenanya mereka pada umumnya tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban-kewajiban ritual dalam hidupnya. Sosok sang guru yang disebutnya Kyai sangat dominan dalam kehidupannya kelak. Kepemimpinan formal tidak dapat mengalahkan dominasi para Kyai dalam hidup mereka. Kyai telah memberikan bekal untuk kehidupan mereka saat ini dan kelak di kemudian hari, bukan saja semasa hidup di dunia akan tetapi juga kehidupan akhirat hal ini berbeda dengan pimpinan formal yang dibebani misi pemerintah sehingga dalam tugas-tugasnya banyak memberikan beban daripada memberikan hak.

Seringkali juga ada aparat yang kurang simpatik dalam personal approachnya sehingga pemimpin yang menganut gaya demikian akan dijauhi atau dimusuhi oleh masyarakat. Sayangnya keberadaan Kyai yang istimewa ini dalam kehidupan orang Madura tidak dimanfaatkan secara maksimal ada kecenderungan masing-masing terlalu ego sentris sehingga banyak program-program pembangunan tidak dapat dilaksanakan secara mulus atau malah tidak mengenai sasaran. Tentu tidak semuanya mereka ini dalam kehidupan dapat mengamalkan sesuai dengan ajaran-ajaran agama, ada pula mereka yang tetap melakukan kewajiban-kewajiban ritual akan tetapi tidak melakukan secara utuh aspek kehidupan lainnya. Mereka yang seperti ini meyakini bahwa ajaran itu hanya acara-acara ritual saja. Oleh karenanya perilaku yang menyimpang juga terjadi pada mereka ini.

Keberadaan pulau Madura yang terpisah dengan Jawa, menimbulkan persoalan yang tidak kecil. Hal ini ditunjukkan betapa tidak mudahnya orang bepergian dari Jawa ke Madura atau sebaliknya. Seringkali perjalanan terganggu dengan antrian yang panjang ketika akan menyeberang dengan menggunakan kapal feri. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian di Madura. Jembatan yang rencananya akan dibangun menjadi sebuah kebutuhan yang sangat mendesak.

Sebagaimana hal nya dalam sejarah perekonomian yang dikemukakan oleh De Jonge perubahan pemerintahan telah membuka ketertutupan pulau Madura. Dengan demikian bila Jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura menjadi kenyataan, Insya Allah Madura akan berkembang lebih cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.