Masyarakat Madura Gigih Memegang Prinsip

Masih menurut A. Latief Wiyata, pernah suatu ketika di bulan Oktober 1991 selama seminggu para pakar masyarakat dan budaya Madura dari seluruh dunia berkumpul di kota Leiden, Nederland dalam suatu lokakarya internasional dengan topik Madurese Culture : Continuity and Change yang diselenggarakan oleh KITIV (Koninklijk Instituut voor Taal Land en Volkenkunde atau Royal Institut of Linguistics and Antropology).

Lokakarya yang dihadiri kurang lebih 20 orang yang terdiri dari ahli-ahli antropologi, sosiologi, sejarawan, musikologi, islamologi dan ekonomi pedesaan dengan keahliannya masing-masing tersebut telah menghasilkan sebuah buku berjudul Across Madura Strait The Dynamics of an Insular Society (Dijk, Jonge and Touwen Bouwsma, 1995).

Pertanyaan, mengapa justru orang asing yang sangat peduli dan tertarik meneliti soal karakteristik orang Madura? Bahkan, peneliti asing beberapa tahun yang lalu harus hidup bertahun-tahun bersama dengan penduduk Madura di perkampungan.

Ada pengalaman menarik dari Aang seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta di Surabaya yang ditugasi oleh universitasnya untuk melakukan studi banding di Madura. ”Sampai di pelabuhan Kamal, hati ini rasanya deg-degan Mas,’’ akunya kepada Radar Madura.

Namun setelah berbulan-bulan di Madura, ia menemukan sesuatu yang lain dari sikap dan prilaku orang Madura. Ternyata, yang dia temukan dan hadapi tidak seperti yang diperkirakan banyak orang sebelumnya. ”Saya sangat heran, mengapa kultur orang Madura sangat jauh berbeda dengan yang banyak dipersepsikan banyak orang,’’ ujarnya. ”Penghormatan orang Madura terhadap tamu sangat luar biasa”, lanjutnya. Bahkan kini ia mendapatkan jodohnya dengan orang Madura.

Jadi, kalaupun ada yang mempersepsikan kalau masyarakat Madura masih memiliki stereotip yang jelek, itu adalah wajar-wajar saja. Karena memang, kadang orang luar Madura kurang arif memberikan penilaian obyektif tentang streotif orang Madura yang sesungguhnya.

Pengalaman si Aang adalah sebuah contoh, betapa ia dengan jujur dan tulus berbicara soal bagaimana streotip orang Madura yang sebenarnya.

Seandainya mereka ada keinginan untuk mengetahui Madura lebih jauh lagi, seharusnya mereka berlama-lama di Madura seperti halnya peneliti orang asing yang kagum terhadap penghormatan dan kesopanan orang Madura setelah lama mempelajari sikap dan prilaku hidup bersamanya.

Dan lagi, kita mengetahui bahwa karakteristik etnis Madura sangat berbeda jauh dengan etnis lainnya. ”Karakteristik masyarakat Madura yang menonjol sekali adalah sifatnya yang ekspresif, spontan dan terbuka,’’ ujar A. Latief Wiyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.