Ketajaman dhara gunji’ dalam mencari serta menelusuri rumahnya lewat udara sangatlah menakjubkan. Walaupun dilepas sangat jauh dari lokasi dan menempuh jarak ratusan kilometer, burung-burung tersebut akan mampu untuk pulang kembali. Hal ini dapat dibuktikan ketika orang (pemilik) dari merpati tersebut sampai ke rumah, maka merpati-merpati (dara gunjik) telah nongkrong di pintu kandang masing-masing. Kalaupun satu atau dua ekor merpati belum pulang, maka alat musik tul-tul dipergunakan untuk memanggil merpati tersebut. Setelah tul-tul ditabuh, dalam tempo beberapa menit saja merpati tersebut akan pulang.
Adapun komposisi dalam setiap permainan, posisi para pemain disesuaikan dengan kondisi dan situasi lokasi yang ada. Alat musik yang lebih kecil dijejer bagian depan dalam bentuk setengah lingkaran, disusul alat-alat yang lebih besar dibelakangnya, dan ada yang ditempatkan di kursi. Dengan demikian, para pemain bebas mengekspresikan irama yang dimainkan dalam bentuk irama tubuh. Dalam setiap pementasan biasanya para pemain menggunakan seragam yang sama, pakaian kebesaran khas Madura dan semua atribut serta aksesoris yang spesifik Madura.
Sampai saat ini musik instruments Ghul-Ghul masih eksis dimainkan sebagai pengiring laju terbang burung merpati. Tali silaturahmi terus dijalin oleh sesama pecinta dhara gettak dengan media alat musik, Ternyata kesenian tradisional musik Ghul-Ghul lebih dikenal di luar daerah, karena sering dikunjungi oleh komunitas pemusik maupun pemerhati seni dari Solo maupun Surakarta.