Upacara nadar kedua dilaksanakan sekitar bulan Agustus. Upacara na- dar kedua pada prinsipnya sama dengan upacara nadar pertama. Tempat upacaranya pun sama dengan upacara nadar pertama.
Upacara nadar ketiga dilaksanakan sekitar bulan September. Upacara dilaksanakan di bekas kediaman Syekh Angga Suto. Alasan dilaksanakan di tempat tersebut adalah sebagai upacara sekaran di bekas kediaman leluhur. Upacara ini dimulai dengan pembacaan doa oleh ketua adat dan diamini oleh peserta upacara. Setelah itu, dilanjutkan pembacaan naskah Jati Swara dan Sampurna Sembah. Kedua naskah tersebut dituliskan di atas daun lontar yang terus dipelihara hingga saat ini.
Keesokan harinya dilakukan upacara selamatan yang disebut upacara rasulan. Pada kesempatan ini para peserta upacara membawa makanan yang diletakkan di atas piring keramik (panjang). Pada makanan dibacakan doa kemudian dimakan bersama-sama di tempat upacara. Pada umumnya peserta upacara hanya memakan sedikit dan sisanya dibawa pulang. Makanan yang tersisa dibagikan kepada para tetangga yang tidak mampu dan anggota ke- luarga yang tidak hadir pada saat upacara. Tujuannya agar mendapat berkah dari upacara tersebut.
*) Dwi Sulistyorini adalah dosen Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
____
bersambung: