Pesarean Adi Poday
Letaknya di Desa Kalowang Kecamatan Gayam, adalah tempat tinggal Adi Poday/Sunan Wirobroto putra Sunan Wirokromo. Pesarean Adi Poday yang saat ini walaupun telah mengalami beberapa kali rehabilitasi, tetapi tetap menjaga keaslian bangunan dan bagian-bagian tertentu yang sangat bersejarah, salah satu diantaranya Pondasi yang terbuat dari Tatal Kayu.
Jaman dulu masyarakat belum mengenal semen untuk perekat batu atau pasir, Pasarean Adi Poday menggunakan tatal kayu sebagai pondasi, walaupun demikian pondasinya sampai saat ini masih berdiri Kokoh dan kuat. Dalam Pesarean ini juga tersimpan beberapa Senjata yang digunakan Adi Poday dalam bertempur menghadapi Raja Klungkung, diantaranya Calok Kodhik (kujang), Keris, Golo’ dan Tombak.
Selain itu juga terdapat tempat tidur yang digunakan oleh Adi Poday kala itu. Tempat Wudhu atau yang biasa disebut Padhasan. Benda-benda ini masih tersimpan rapi dan terawat dengan rapi.
Asta Adi Poday/Asta Nyamplong
Terletak di daerah perbukitan di Dusun Nyamplong Desa Nyamplong, sekitar 8 Km sebelah timur laut Gayam. Asta/kompleks Pemakaman Sunan Wirobroto atau lebih dikenal dengan Adi Sepuh Dewe (Adi Poday) putra Sunan Wirokromo/Blingi. Adi Poday adalah salah pembesar di Pulau Sapudi yang memimpin P. Sapudi mempertahankan Pulau Sapudi dari jajahan raja dari Pulau Bali. Hubungan sapudi dengan Madura sangat eraat lebih-lebih anak Adi Poday yaitu Joko Tole menjadi salah satu raja di Sumenep
Sumber Lokal menyebutkan, pada abad ke-14 Adi Poday lah yang mengajarkan cara beternak Sapi kepada masyarakat, yang hingga saat ini masyarakat Pulau Sapudi mahir beternak Sapi.
Dalam makam terdapat cungkub utama yaitu ghunongan yang terbuat dari kayu dengan pahatan tangan yang cukup indah. Ornamen keramik yang menempel di makam utama bermotif khas cina. Seperti hal Asta Blingi, Asta Nyamplong pun sangat ramai dikunjungi setiap malam jum’at, terutama malam jum’at manis. Pengunjung tidak saja dari Pulau Sapudi atau Madura melainkan banyaak dari Situbondo, Bondowoso dan Jember.