Patriaki Perempuan Madura, Tradisi dan Gender

perempuan_madura_1
Penggambaran perempuan Madura dalam skat lingkungan keraton

Perempuan Madura di Ranah Publik

perempuan_madura_3
Perempuan Madura tingkat menengah kebawah

Pembangunan yang berimbang dan ideal adalah pembangunan yang sifatnya humanis dan tidak memberikan perbedaan jarak, status, dan memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan. Berpijak pada pendekatan women in development, pembangunan atau pengembangan bagi perempuan Madura dapat dilakukan dengan dua prinsip utama WID yaitu egalitarian dan menghapus diskriminasi. Nilai- nilai patriarki yang menjadi salah satu penghambat pembangunan perempuan Madura tidak bisa dihapus dan ditiadakan, mengingat nilai tersebut merupakan budaya lokal yang dipengaruhi oleh tradisi dan juga pemahaman terhadap religi. Namun dengan berbagai perkembangan perempuan Madura di ranah publik nilai patriarki dapat direduksi walau pun masih belum mampu menghapus pengaruhnya pada individu perempuan Madura. Selain itu, Pemerintah dan stakeholder yang berkepentingan dengan pembangunan dan permberdayaan perempuan Madura dapat bekerjasama dengan cara memberikan pendidikan gender di lingkungan masyarakat secara langsung.

*****

Daftar Pustaka

         Boris, Eileen. 2014. “Mothers, Household Managers, and Productive Workers: The International Labor Organization and Women in Development.” Global Social Policy Volume 14(Number 2):189–208. Retrieved (http://www.scopus.com/inward/record.url?eid=2-s2.0-84908596842&partnerID=tZOtx3y1).

          Gaskell, Jane. 2010. “Educational Change and the Women‟s Movement – Lessons from British Columbia Schools in the 1970‟s.” Procedia – Social and Behavioral Sciences 2(5):7539–49.

          Hidayati, Tatik. 2009. “Perempuan Madura Antara Tradisi Dan Industrialisasi.” Karsa Volume XVI(No. 2).

          Mulyadi, Achmad. 2011. “Perempuan Madura Pesisir Meretas Budaya Mode Produksi Patriarkat.” Karsa Volume 19(No. 2).

          Rahayu, Devi and Mishbahul Munir. 2012. “Alternatif Kebijakan Peraturan Daerah Perspektif Gender.” Mimbar Hukum Volume 24(Nomor 3):377–569.

          Riniwati, Harsuko, Rista Fitriawati, and Edi Susilo. 2015. “Gender Dan Pembangunan : Studi Kasus Pada Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo.” Retrieved (http://www.academia.edu/25500151/Gender_dan_Pembangunan_Studi_Kasus_Pada_Pemb angunan_Pelabuhan_Perikanan_Pantai_Mayangan_Probolinggo_Gender_And_Development _A_Case_Study_On_Development_Of_Fishing_Harbor_Beach_Mayangan_Probolinggo).

          Sukesi, Keppi, Umi Wisaptiningsih, and Iwan Nurhadi. 2008. “Indigenous Knowledge Tentang Spirit Dan Energi Sosial Potensial Perempuan Madura Dalam Konteks Perubahan Sosial Di

          Indonesia.” Jurnal-Jurnal Ilmu Sosial Volume 20(No. 2).

 

*****

Tulisan ini disarikan dalam pokok bahasan makalah Seminar Nasional Gender & Budaya Madura III, “Madura: Perempuan, Budaya & Perubahan”, dengan judul asli: “Perempuan Madura, Tradisi Lokal dan Gender” ditulis oleh  1) Rizca Yunike Putri, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya, dan 2) Fajar Muharram, FISIP, Universitas Muhammadiyah, Sidoarjo, 

sumber: http://lppm.trunojoyo.ac.id/budayamadura/download

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.