Kunto, dalam tulisan yang untuk disertasi di Columbia University ini, menyajikan proses perubahan sosial yang terjadi di Madura, mulai dari kolonial yang mengambil alih Madura menjadi sistem kekuasaan secara langsung, sampai menjelang kemerdekaan Indonesia. a memakai pendekatan sejarah masyarakat secara menyeluruh, lepas dari sejarah konstitusionalnya. Dalam buku ini, Kunto lebih menekankan analisis formasi sosial dengan melihat proses yang terjadi di dalam masyarakat luas.
Di bagian awal, Kunto memberikan analisis ekonomi pertanian Madura dengan lebih memberi tekanan pada hubungan antara tanah dan penduduk. Asumsinya, jenis pertanian berpengaruh terhadap struktur sosial masyarakat yang pada gilirannya mempengaruhi jalannya sejarah. Ia juga mendiskusikan masalah demografi, peta permukiman penduduk yang banyak dipengaruhi oleh ekologi tegal yang dominan. Berbeda dengan desa-desa di Jawa yang dibentuk oleh suatu kompleks pemukiman penduduk yang memusat yang dikelilingi oleh persawahan, penduduk desa di Madura terpencar dalam kelompok kecil-kecil yang karenanya menyulitkan kontak sosial antar warga. Tak aneh bila orang-orang di Madura relatif sulit membentuk solidaritas desa dan lebih tersosialisasi untuk memiliki rasa percaya diri yang bersifat individual.
Tulisan bersambung:
- Jejak-Jejak Perubahan Sosial dan Kesenian di Madura, baca:
- Pemimpin Keagaman Inti Hubungan Sosial Madura, baca:
- Penyebab Munculnya Kekerasan Masyarakat Madura, baca:
- Dengan Kesenian Mengembalikan Fantasi Madura, baca: