3. Pengaruh Arsitektur Belanda (Barat)
Pada awal berdirinya kabupaten Sumenep kekuasaan Kolonial Belanda cukup lama (ku-rang lebih 3 abad) di Sumenep, dengan demikian masuklah (terjadi komunikasi antara budaya) pengaruh kebudayaan Belanda memberi warna pada kebudayaan Sumenep. Hal ini terlihat juga pada konsepsi ruang pada bangunan rumah tinggal kaum bangsawannya. Bangunan ini mirip dengan konsepsi ruang pada bangunan Kolonial Belanda yang banyak terlihat di Batavia dan kota-kota besar di Jawa yang disebut sebagai “landhuise“, yakni bentuk arsitektur Belanda yang sudah disesuaikan dengan iklim di Indonesia.
Bentuk-bentuk ele-men bangunan seperti kolom banyak dibuat dengan gaya Arsitektur Belanda (Yunani). Bentuk-bentuk rumah tinggal Landhuise kini peninggalannya dapat dilihat pada beberapa rumah kaum bangsawan pedagang Arab dan Pakistan di daerah Kepanjen dan lain-lain. Wujud alkuturasi budaya asing yang masuk ke Kraton Sumenep dapat dilihat juga pada lambang Kraton Sumenep, yakni pengaruh Be-landa dengan mahkota yang lengkap dengan tanda salip di atasnya, Cina dengan lambang naga yang dapat terbang, serta Madura (Islam) dengan lambang kuda terbang, Merupakan suatu hal yang unik lambang Kraton dari Sultan (Islam) namun terdapat lambang salib (Katolik) di bagian puncaknya.
Simpulan
Budaya dapat diartikan sebagai paduan pola-pola yang merefleksikan respon-respon komuni-kasi terhadap rangsangan dari lingkungan. Buda-ya juga merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan, sifat-sifat perilaku dipelajari dari anggota-anggota dalam suatu kelompok sosial dan wujud dalam lembaga-lembaga dan artefak-artefak mereka. Proses memperoleh pola-pola demikian disebut Inkulturasi atau istilah-istilah lain disebut pelaziman budaya dan pemprograman budaya.
Akulturasi merupakan proses yang dilaku-kan imigran untuk menyesuaikan diri dengan dan memperoleh budaya pribumi. Proses akul-turasi yang utama adalah unsur diterimanya kebudayaan asing yang diolah kedalam kebuda-yaan sendiri tanpa menyebabkan lenyapnya ke-pribadian kebudayaan asal. Proses akulturasi adalah suatu proses interaktif dan berkesinam-bungan yang berkembang dalam dan melalui komunikasi seorang imigran dengan lingkungan sosio-budaya yang baru.