Biasanya setiap resepsi pernikahan selain mendapat sebotol minuman dan sekotak roti, tuan rumah menyuguhkan makanan pembuka sepiring sop “chake” dan menjelang pulang disuguhi sepiring nasi, kadang ditambah penutup berupa es putar. Yang menarik dari kebiasaan yang sekarang menjadi tren perilaku masyarakat Sumenep adalah membawa pulang makanan pembuka, nsdi, atau makanan penutup dengan memasukkan makanan tersebut ke dalam plastik wadah gula pasir/tepung 1 kg.
Kebiasaan ini berawal dari perilaku orang lanjut usia/penderita penyakit akut yang menghindari makanan berkolesterol, seperti diabetes, hipertensi, asam urat, dan lain lain. Sema kin lama kebiasaan ini berdifusi kepada undangan yang masih muda atau orang tua yang kesehatannya tidak bermasalah, dengan warisan argumen mereka..
Sumber; http://tabloid_info.sumenep.go.id/