Simbol Sifat dan Watak Orang Madura

(8) Pahlawan Trunojoyo
Kabit dhimen ampon kaalok pahlawan Madhura.
Ta rongghu abhilla kadhilan Nusantara.
Trunojoyo gaga’ tor bengal menangka pahlawan
Salerana bhabhar, e pabhabharan kotta Sampang
Tojjhuepon malejjhar panjhajhah dari Indonesia,
Terros maju tor nantang alorok mosona
Trunjoyo sedha amargha etepo bhangsana
Namung lampaepon e bhut sebbhut salanjhanga.

“Pahlawan Trunojoyo” merupakan contoh lain dari lagu yang mengekspresikan penghormatan masyarakat Madura kepada para pahlawan mereka. Lagu di atas bercerita tentang sosok pahlawan nasional Trunojoyo yang berasal dari Sampang. Ia adalah pahlawan yang gagah dan pemberani yang dengan tanpa pamrih dan memiliki semangat tinggi membela bangsa dan Negara (abhilla kadhilan Nusantara) dan untuk mengusir penjajah dari  bumi Indonesia (malejjhar panjhajhah dari Indonesia)..
Ironisnya, Trunojoyo wafat bukan karena tipu muslihat penjajah melainkan karena dikhianati bangsanya sendiri. Meskipun kalah dalam perang melawan penjajah, jiwa kepahlawana Trnojoyo akan selalu diingat dan dikenang sepanjang masa.

(9) E Tera’ Bulan
Ampon dapa’ baktona tera’ bulan,
Sadnajhana tore akompol pas maelang sossa ate katon rota’ apangghi…
E tera’ bulan tarkataran sonarra, langgnge’ bherse, bintang pote dhap-ngarreddhap ce’ pernana.
Tan-taretan jha pas kangse’ apesa eman ongghu pagghun akompol pada tresna Madhura
.

Lagu “E Tera’ Bulan” (diterang cahaya bulan) merupakan lagu yang sering dinyanyikan ketika bulan purnama muncul. Lagu ini dulunya dinyanyikan oleh orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan ketika listrik belum masuk desa. Ketika bulan purnama, orang-orang biasanya keluar rumah untuk berkumpul dan bercengkrama. Tidak jarang kegiatan berkumpul tersebut digunakan untuk mendiskusikan permasalahan yang mereka hadapi dalam hidup. Selain itu, kegiatan berkumpul ketika bulan purnama tiba ini digunakan untuk menghilangkan segala kepenatan hidup walaupun hanya sesaat. Mereka menggunakan  momen terang bulan ini untuk saling bertemu karena kadang akibat sibuknya pekerjaan mereka, mereka jarang memiliki waktu luang untuk bercanda dan bercengkrama. (Ampon dapa’ baktona tera’ bulan, Sadajhana tore akompol pas maelang sossa ate katon rota’ apangghi).

(10) Pacakang Alako
Klaban dhasar Pancasila tor Dhang-Undhang Dhasar Empa’ Lema’
Esse’e kamardhika’an Indonesia abhangon e sabbhan bidang.
Settong naghara se rajha, pon kalonta da’ manca naghara,
Ngasellaghi kabhutowan searopa: sandhang pangan ban laenna.
Dari jhau katengal mentamenan tombu ghumbhus rampa’ cengngar ngabhiru. Nandhaaghi jha’ bhume Indonesia tanaepon sanget landhu.
Oh, potra potre sadhaja nyara sroju’ pacakang alako,
Nyopre kantos abhukte settong masyarakat, adhil ma’mor pada melo.

Pacakang alako (giatlah bekerja) bermakna menggugah semangat rakyat Indonesia untuk membangun dan mengisi kemerdekaan Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.