Masyarakat di Kepulauan Sapeken, sehari-hari menggunakan multi bahasa, yaitu bahasa Bajo, Mandar, dan Bugis, serta bahasa Madura. Namun bahasa Madura, cenderung kurang banyak dipahami masyarakat setempat. Dan dalam kondisi tertentu pada akhirnya, bahasa komunikasi yang digunakan, yaitu bahasa Nasional, bahasa Indonesia.