Upacara Nadar dalam Upacara Pembuatan Garam di Sumenep (3)

Dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, masyarakat desa Papas, Sumenep, Madura bekerja sebagai petani garam. Mereka melaksanakan berbagai pengetahuan tradisionalnya dalam mengungkapkan syukur atas panen garam maupun  menolak  bahaya  untuk  menyelamatkan diri.  Upaya  tersebut  diwu- judkan melalui upacara nadar. Ritus atau upacara ini, dalam satu sisi meru- pakan upaya manusia untuk mencari keselamatan atau kepercayaan diri, dan di sisi lain dapat berfungsi menjaga kelestarian kosmos. Manusia dianggap sebagai  replika dari  makrokosmos.  Oleh  sebab  itu,  ia  harus  menjaga  ke- hidupan,  keseimbangan,  dan keselarasan  dengan  mengadakan  ritus  atau upacara nadar.

Makrokosmos  terdiri  dari  komponen  yang  berifat  materi  (alam  kasad mata) dan nonmateri (alam ora kasad mata). Komponen bersifat materi ter- diri dari lingkungan sosial dan lingkungan fisik (tanah, gunung, laut, sungai). Komponen nonmateri terdiri dari alam kelanggengan (lingkungan gaib posi- tif),  yaitu  Tuhan,  roh-roh  halus  yang  baik,  dan  alam  lelembut  (lingkungan gaib negatif). Manusia berada di tengah dan harus menjaga dua komponen tersebut  (Moertjipto,  1987:56).  Salah  satu  cara  manusia  untuk  menjaga hubungan  antara  manusia  dengan  komponen  makrokosmos  adalah  melaku- kan selamatan. Keempat alam yang termasuk komponen makro-kosmos tam- pak seperti bagan berikut.

Konsep  keseimbangan  inilah  yang  menjadi  dasar  perilaku  manusia dalam   melaksanakan  upacara   ritual   atau   selamatan.   Secara   vertikal, masyarakat desa Papas, Sumenep melakukan upacara nadar untuk mengung- kapkan rasa syukur kepada Tuhan dan memohon keselamatan. Hal ini juga untuk menjaga hubungan keselamatan dengan roh-roh halus yang berada di lingkungan  positif,  dan  menghindarkan  diri  dari  bahaya  yang  berasal  dari roh-roh jahat yang berada di lingkungan negatif.

Secara  spiritual,  upacara  nadar  berfungsi  sebagai  media  penghubung antara  manusia dengan  kekuatan  lain  (supra  natural)  yang  ada  di  luar  diri manusia.  Upacara  merupakan jembatan  antara  dunia  fana  dengan  dunia kekal. Upacara nadar merupakan medium yang menghubungkan diri manu- sia  dengan  supra  natural  agar  keselamatan  tercapai.  Keadaan selamat  bagi manusia memiliki nilai penting karena dapat memberi ketentraman dan ke- bahagiaan  dalam  hidupnya.  Oleh  sebab  itu,  untuk  memperoleh  selamat manusia  harus berorientasi  kepada  Tuhan  dan  bersikap  hormat  serta  tidak melupakan leluhurnya, dalam arti ia selalu bersikap dan berbuat baik sesuai dengan aturan-aturan Tuhan. Tindakan upacara nadar merupakan salah satu usaha manusia dalam mencari keselamatan dan ketenteraman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.